Rabu, 18 November 2015

Pengembangan Bisnis / Strategi & Solusi Teknologi Informasi



          Mengembangkan Sistem Bisnis

                        Ada beberapa cara yang dapat membantu kita dalam mengembangkan solusi maupun strategi , yaitu dengan proses penyelesaian masalah yang disebut dengan pendekatan sistem (the system approach). Pendekatan system ini diterapkan untuk pengembangan solusi system terhadap masalah bisnis, maka hal tersebut disebut dengan pengembangan sistem informasi (information system development) atau pengembangan aplikasi (application development).

                        Pengembangan aplikasi dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan sistem e-business yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan, karyawan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder).


7.1     Dasar Perencanaan

                        Perencanan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Berbagai pertanggung jawaban dalam perencanaan tergantung pada besarnya tujuan organisasi serta fungsi kegiatan khusus manajer. Kebutuhan akan perencanaan ada di semua tingkatan dan pada kenyataannya meningkat dimana tingkat tersebut mempunyai dampak potensial terbesar sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas.

                        Perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibel, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi kondisi baru secepat mungkin. Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.

                        Dasar perencanaan adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya.

                        Proses perencanaan dapat dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam perencanaan korporat, perencanaan strategis, atau perencanaan jangka panjang. Bisa juga dilakukan per divisi atau unit bisnis stategis menjadi rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di dalam suatu korporasi yang lebih besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di dalam korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis individual, misalnya rencana fungsi pemasaran, rencana fungsi keuangan, rencana fungsi produksi dan distribusi, dan rencana fungsi personalia. Bagaimana pun lingkup perencanaan yang dilakukan, pokok pertanyaan yang dipikirkan sama saja: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa. Perbedaannya menyangkut metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

                        Unsur-unsur dari proses perencanaan, yaitu:
1.      Audit situasi
2.      Riset masa depan
3.      Asumsi-asumsi
4.      Visi
5.      Tujuan, sasaran, target
6.      Kebijakan
7.      Rencana strategi
8.      Keunggulan strategi


                        Ada 4 tahap perencanaan , yaitu :
1.      Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
2.      Merumuskan keadaan saat ini.
3.      Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
4.      Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatn untuk mencapai kegiatan.


7.2     Tantangan Implementasi

                        Tantangan dalam implementasi pengembangan system informasi adalah orang-orang yang terlibat dalam pengembangan system informasi yaitu departemen operasional sebagai end-user dan IT sebagai pengembang dan tentu saja sebagai support dan manajemen sebagai leader yang membuat definisi goal yang akan dicapai. Jika system yang akan di-implementasikan adalah system informasi yang terintegrasi maka tantangannya akan sangat besar karena meliputi keseluruhan organisasi yang bisa saja melibatkan pihak eksternal.
Masalah yang dihadapi dalam implementasi tersebut biasanya adalah sebagai berikut :
1.      Pengguna tidak mengetahui kemampuan teknologi.
Teknologi yang dapat digunakan untuk membantu proses bisnis yang dikerjakannya setiap hari, dan pada tahap analisa developer juga tidak mengetahui benar-benar proses bisnis yang berlangsung atau juga karena standard dari developer yang kurang dalam membuat program sehingga program yang dihasilkan adalah program yang baik dari kacamata developer bukan dari kedua belah pihak.
 Karena ketidaktahuan pengguna maka masalah ini bisa diabaikan dimana pengguna juga tidak keberatan dengan program yang diberikan untuk digunakan.
2.      Keduabelah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada.
Dalam system dan bisnis proses, sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses bisnis yang belum di cover oleh system dan kemudian dibuatkan fungsi baru yang ternyata menimbulkan masalah, dan penyelesaian masalah menimbulkan masalah baru seperti melakukan tambal sulam yang berakibat pada benang kusut akan membuat suatu aplikasi yang tidak dapat di andalkan. Dan aplikasihanya dibuat sebagai program untuk melakukan entry data.
3.      Dalam implementasi system terintegrasi, pengguna tidak dapat menjadikan implementasi sebagai prioritas pertama.
Dimana pengguna yang sudah disibukkan dengan kegiatan operasional akan berpura-pura menyetujui, menjalankan dan mengikutinya tetapi pada kenyataannya semuanya tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Alasan mengapa sistem informasi menjadi tantangan manajemen adalah karena keamanan sistem informasi memerlukan sumber organisasi dan manajemen seperti bermacam teknologi. Menyusun kerangka yang baik untuk keamanan dan kontrol meminta keahlian dalam mengimbangi risiko, reward, dan kapabilitas operasional perusahaan.
Ada banyak teknologi alternatif untuk membantu perusahaan mencapai keamanan dan kontrol, namun dalam disiplin organisasi diminta untuk menggunakan teknologi-teknologi yang tersedia secara efektif. Yaitu, mendesain sistem baik diluar kontrol maupun di bawah kontrol, artinya kontrol yang efektif tapi tidak mengecilkan otoritas individu dari menggunakan  suatu sistem masih sulit untuk dirancang.
Bentuk – bentuk tantangan manajemen adalah sebagai berikut :
1.      Tantangan investasi sistem informasi
Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai yang kembali (good return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa perusahaan mereka benar – benar mendapatkan good return dari biaya yang mereka keluarkan untuk sistem informasi.
2.      Tantangan stratejik bisnis
Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai aset komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk bekerja.
Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari kemampuan organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi.
Untuk mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI, menyadari produktivitas yang asli, dan agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi perlu melakukan desain ulang. Mereka harus membuat perubahan fundamental dan perilaku pengelolaan (manajer), membangun model bisnis, menghilangkan peraturan kerja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses bisnis dan struktur organisasi yang modelnya tidak efisien.
3.      Tantangan globalisasi
Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual produk di berbagai negara yang berbeda.
Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka bisnis harus membangun standar global hardware, software dan komunikasi, menciptakan akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain proses bisnis trans nasional.
4.      Tantangan infrastruktur teknologi informasi
Banyak perusahaan yang dibebani dengan program TI yang mahal, sistem informasi yang kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan hambatan bagi strategi dan pelaksanaan bisnisnya.
Untuk membangun infrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang khusus, banyak perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem informasi mereka.
5.      Tantangan tanggung jawab dan pengawasan : etika dan pengawasan.
Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar, mereka juga menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti ancaman ke individual privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah kesehatan yang berhubungan dengan komputer, kejahatan komputer, dan eliminasi pekerjaan.
Tantangan besar dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan terinformasi yang sensitif sampai kekonsekuensi negatif.

Untuk solusi dari berbagai tantangan ini, salah satu hal yang harus jelas yaitu, keamanan dan kendali harus menjadi suatu prioritas yang lebih tegas dan investasi akan sistem informasi lebih ditekankan secara keseluruhan pada proses perencanaan organisasi. Mengkoordinasi dan merencanakan keamanan perusahaan secara keseluruhan dalam perencanaan bisnis menunjukkan bahwa keamanan itu sama pentingnya bagi kesuksesan dari bisnis seperti semua fungsi bisnis yang lain.
Dukungan dan komitmen dari manajemen puncak diperlukan untuk menunjukkan bahwa keamanan adalah prioritas dari perusahaan dan penting bagi semua aspek dari bisnis tersebut.


7.3     Pengembangan Sistem

                        Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dengan aktivitas orang/user, yang menggunakan teknologi itu, untuk mendukung operasi dan manajemen. Jadi, bisa dipastikan bahwa semua perusahaan membutuhkannya. Nah, ketika kita membicarakan perusahaan, maka kita akan berbicara juga mengenai profit. Dan manakala kita membicarakan profit, otomatis kita pasti akan juga membicarakan manajemen. Karena dengan manajemen yang baik, pastinya akan menghasilkan profit yang baik juga. Itulah peluang yang sangat besar jika kita mulai melihat Pengembangan Sistem Informasi sebagai proyek bisnis kita kelak.

                        Pengembangan teknologi informasi penting dalam menunjang sistem bisnis, oleh karena itu dalam mengembangkan bisnis diperlukan juga adanya perkembangan sistem informasi.  Dalam pengembangan sistem  tentunya akan membahas sub babnya berupa pendekatan sistem, siklus hidup pengembangan sistem, prototyping, dll.

                        Menggunakan pendekatan system untuk mengembangkan solusi sistem informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus pengembangan sistem informasi (information system development cycle), yang juga dikenal dengan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle-SDLC).
                       
                        Siklus pengembangan ini mencakup langkah :
1.      Investigasi
2.      Analisis
3.      Desain
4.      Implementasi
5.      Pemeliharaan

                        Semua aktivitas yang terlibat sangat berhubungan satu sama lain dan slaing terikat. Dalam praktiknya, beberapa aktivitas pengembangan bias muncul pada saat bersamaan. Jadi bagian yang berbeda dari proyek pengembangan bias jadi berada pada tingkat yang berbeda pada siklus pengembangan. Selain itu juga dapat kembali kapan pun untuk mengulang aktivitas sebelumnya jika perlu memodifikasi dan perbaiki system yang anda kembangkan.

7.4     Implementasi Sistem Bisnis

                        Implementasi Sistem Informasi Untuk Mendukung Kegiatan Perusahaan -Saat ini manusia dalam kesehariannya sebagai pengguna informasi sangat bergantung pada berbagai sistem informasi, mulai dari sistem informasi manual yang sederhana dengan menggunakan saluran informal, hingga sistem informasi berbasis komputer yang rumit dan menggunakan saluran telekomunikasi canggih. Di dalam suatu perusahaan, apapun jenis dan bentuknya, sistem informasi bahkan telah memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan operasional, mendukung pengambilan keputusan hingga mendukung perusahaan mencapai keunggulan kompetitif yang strategis.

                        Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O’Brien, 2005).

                        Menurut O’Brien (2005), terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu:
1.      Mendukung proses bisnis dan operasional
2.      Mendukung pengambilan keputusan
3.      Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

               Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen. O’Brien (2005) mengklasifikasikan sistem informasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
1.      Sistem Pendukung Operasi (Operations Support System)
Sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
a.       Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing System.
b.      Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems)
c.       Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems)
d.      Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems)

2.      Sistem Pendukung Manajemen (Management Support System)
Sistem Pendukung Manajemen dibagi 4 bagian, yaitu:
a.       Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems)
b.      Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
c.       Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems)
d.      Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Systems

               Menurut O’Brien (2005), selain jenis sistem informasi di atas, terdapat beberapa jenis sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut:
1.      Sistem Pakar
2.      Sistem Manajemen Pengetahuan
3.      Sistem Informasi Strategis
4.      Sistem Bisnis Fungsional

                        Implementasi adalah langkah yang vital dalam pengembangan teknologi informasi untuk mendukung karyawan, pegawai, pelanggan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Ada beberapa tantangan implementasi dan strategi yang terlibat dalam pengelolaan dan perbaruan sistem bisnis.

                        Aktivitas Implementasi dapat dibagi menjadi 5, yaitu :
1.      Pembelian hardware,software,dan layanan
2.      Pengembangan atau modifikasi software
3.      Konversi data
4.      Pelatihan pemakai akhir
5.      Konversi :
a.       Paralel
b.      Percontohan
c.       Bertahap
d.      Langsung

        Proses implementasi biasanya memerlukan usaha manajemen proyek (project management) dari para manajer unit bisnis. Mereka harus mendukung rencana proyek yang mencakup tanggung jawab kerja, jadwal, tahap-tahap utama dari pengembangan dan anggaran keuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar