14.1
Fungsi
Sumber Daya Manusia
Struktur
organisasi sebagian besar perusahaan memasukkan satu unit yang bertanggung
jawab atas banyak kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia. Istilah
personalia awalnya diberikan pada unit ini, tetapi sekarang dimakan sumber daya
manusia (SDM) yang mengakui bahwa personil sebagai sumber daya yang berharga.
SDM merupakan suatu depatemen atau divisi di dalam suatu area fungsional, atau
SDM dapat memiliki status fungsional yang sama seperti pemasaran, manufaktur,
keuangan dan SI. Manajer SDM dapat menjadi wakil presiden direktur, tapi
jabatan direktur lebih popular. Kita
menggunakan isteilah direktur SDM untuk menjelaskan orang yang bertanggung
jawab atas SDM. direkturSDM dapat menjadi seorang anggota komite eksekutif.
Kegiatan
Utama SDM
SDM
mendukung area fungsional lain dengan membantu mendapatkan personil baru,
mempersiapkan personil untuk melakukan tugasnya, dan menangani semua pencatatan
yang berhubungan dengan pegawai dan mantan pegawai.
Dalam
memenuhi tanggung jawabnya, SDM melaksanakan empat kegiatan utama, seperti
digambarkan dalam gambar 14.1.1.
·
Perekrutan dan
penerimaan (recruiting and hiring)
SDM membantu membawa
pegawai baru ke dalam perusahaan dengan memasang iklan lowongan kerja dikoran,
memberitahu posisi yang diminta kepada agen kerja swasta maupun pemerintah,
melakukan wawancara pemilihan di kampus dan fasilitas perusahaan dan mengurus
ujian bagi pegawai. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan
pemerintah yang mempengaruhi prakter kepegawaian dan menasehati manajemen untuk
menentukan kebijakan yang sesuai.
·
Pendidikan dan
pelatihan
Selama periode
kepegawaian, SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang
diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
Contohnya, anggota staf SDM dapat membantu analis sistem dalam melatih pemakai
selama tahap penerapan dari siklus hidup sistem.
·
Manajemen data
SDM menyimpan databse
yang berhubungan dengan pegawai, dan memproses data tersebut untuk memenuhi
kebutuhan informasi pemakai.
·
Penghentian dan
administrasi tunjangan
Selama seseorang
diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan seperti rumah
sakit, asuransi dokter gigi, dan pembagian keuntungan yang semakin sulit
administrasinya. Ketika pegawai berhenti kerja, SDM memproses kertas kerja yang
diperlukan dan kadang melakukan wawancara keluar. Salah satu tujua wawancara
ini untuk belajar bagaimana perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih
baik bagi pegawainya dimasa mendatang. Setelah penghentian, SDM mengurus
program pension perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
Saat
pegawai bekerja untuk perusahaan, mereka tidak dikelola oleh SDM tetapi, oleh
manajer area tempat mereka bekerja. Karena itu, SDM melaksanakan fungsi
pendukung, memudahkan arus sumber daya personil melalui perusahaan.
Evolusi Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia.
1.
Tahap
Awal
Sistem
personalia pada awalnya menempatkan
data pegawai dalam map yang ditempatkan pada
departemen personalia. Saat departemen memperoleh mesin Punched Card, file
dipindahkan ke departemen pengolahan data dan dikonversikan ke bentuk punched
Card. Saat komputer menggantikan mesin Punched Card , data
pegawai dikonversikan ke pita dan piringan magnetik.
2.
Pengaruh
Peraturan Pemerintah
Rangsangan
untuk menaikkan status data personil diberikan oleh peraturan pemerintah
seperti EEO (Equal Employment Opportunity), OSHA (Occupational Safety
and Health Administration), dan AAP (Affirmative Action Program)
yang diberlakukan selama tahun 1960-an dan 1970-an. Perusahaan diharuskan
untuk menyediakan statistik bagi pemerintahan nasional yang menunjukkan sampai
sejauh mana praktek personalia perusahaan sesuai dengan undang-undang itu.
Perusahaan segera mengerti bahwa mereka tidak dapat mengejar persyaratan pelaporan yang meningkat tanpa bantuan sistem berbasis
komputer.
Manajemen
puncak perusahaan mulai mengalokasikan sumber daya tambahan bagi pengembangan
sistem personalia berorientasi informasi (Information Oriented Personel
System). Sistem baru dikembangkan oleh spesialis informasi dari jasa
informasi, bekerja sama dengan pemakai di bagian dumber daya manusia.
3.
Pengaruh Dari Komputer Mikro
Saat
komputer mikro muncul, sistem informasi SDM mulai dipasang dalam
areanya. Beberapa digunakan
secara berdiri sendiri (Stand Alone), beberapa dibuat jaringan untuk
membentuk LAN, dan beberapa dihubungkan dengan fasilitas komputer sentral
perusahaan. Beberapa organisasi SDM bahkan memasang komputer mikro bahkan mainframe mereka
sendiri.
Model Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia
Perencanaan awal harus memasukan sebuah model keseluruhan yang akan
menggambarkan masukan-masukan, transformasi, dan keluaran-keluaran yang
diharapkan dari sebuah sistem. Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
menggunakan format umum yang sama dari subsistem input, database, dan subsistem
output yang telah digunakan berbagai area fungsional lain.
Komponen Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Subsistem Input
Kombinasi standar dari
pengolahan data, penelitian, dan intelejen.
Subsistem ini terdiri
dari :
a.
Sistem Informasi Data
Personil
b.
Menyediakan data
personil bagi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia sehingga database berisi
gambaran yang lengkap dari sumber daya personil yang berupa non keuntungan
relatif lebih permanen seperti : nama pegawai, jenis kelamin, tanggal lahir,
pendidikan, jumlah tanggungan.
c.
Subsistem Penelitian
Sumber Daya Manusia
Mengumpulkan data
melalui proyek penelitian khusus, contohnya : penelitian suksesi, analisis dan
evaluasi jabatan dan penelitian keluhan.
d.
Subsistem Intelijen
Sumber Daya Manusia
Subsistem ini
mengumpulkan data berhubungan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dari lingkungan
perusahaan. Elemen lingkungan yang menyediakan data ini meliputi pemerintah,
pemasok, tenaga kerja, masyarakat global, dan sebagainya.
2.
Database Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM)
Database yang digunakan
adalah berbasis komputer yang meliputi :
a.
Isi Database
Data pegawai, seperti :
tanggal lahir, nama, departemen, jabatan, tingkat pendidikan, dan lain-lain.
Data non pegawai, yang
mengidentifikasi data dan menjelaskan organisasi di lingkungan per-usahaan
seperti agen tenaga kerja, akademis, universitas, serikat kerja, serta
pemerintahan.
b.
Lokasi Database Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM)
Sebagai database Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia ditempatkan pada komputer sentral perusahaan,
tetapi database yang lain bisa berada didivisi khusus seperti pada divisi
operasi lain dan luar pusat pelayanan.
c.
Perangkat Lunak Manajemen Database
Perangkat lunak yang
digunakan dalam mengelola database Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
perusahaan contohnya : IMS, FOCUS, Dbase, dan lain-lain.
3.
Subsistem Output
Mencerminkan hasil
pengelolahan data Sumber Daya Manusia (SDM) personil perusahaan, yang meliputi
:
a.
Subsistem Perencanaan Angkatan Kerja
Subsistem ini meliputi
semua kegiatan yang memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi kebutuhan
pegawai di masa datang sepertipembuatan bagan organisasi, peramalan gaji, analisis
atau evaluasi jabatan.
b.
Subsistem Perekutan
Subsistem ini
mengidentifikasi dua aplikasi perekutan yaitu penelusuran pelamaran dan
pencarian internal.
c.
Subsistem Manajemen Angkatan Kerja
Meliputi penilaian
kerja, pendidikan dan pelatihan, pengendalian posisi, realokasi, keahlian atau
kompetisi, suksesi dan pendisiplinan.
d.
Subsistem Kompesasi
Mendeskripsikan segala
bentuk informasi yang berkaitan dengan balas jasa terhadap apa yang telah
dikerjakan oleh karyawan, meliputi peningkatanpenghargaan, gaji, kompesasi
eksekutif, intensif bonus kehadiran.
e.
Subsistem benefit
Subsistem benefit ini
seperti berapa besar pensiun yang diperoleh seorang karyawan dan masa kerjanya.
Salah satu
hal yang dipersepsi oleh karyawan adalah rancangan pekerjaan yang didalam-nya
termasuk peralatan dan perangkat serta cara kerja yang berhubungan langsung
dengan peker-jaan mereka. Peralatan atau perangkat yang dimaksud adalah SISDM
itu sendiri. SISDM sebagai perangkat untuk mendukung kerja memiliki kriteria ±
kriteria dalam setiap aspeknya baik subsistem input, pemrosesan ataupun output.
Kriteria ± kriteria yang dimak-sud adalah tepat waktu,akurat, ringkas, relevan
dan lengkap. Kriteria- kriteria inilah yang akan dipersepsi oleh karyawan
apakah sesuai dengan harapan dan kebutuhan karyawan ataukah tidak.
Bagaimana karyawan mempersepsi SISDM berkaitan dengan harapan dan kebutuhan karyawan tersebut terhadap
karakteristik SISDM yang sedang digunakan. Ketika data SISDM dipersepsi tidak
dapat memberikan data secara tepat waktu, tidak memberikan data yang akurat dan
bebas kesalahan, tidak banyak informasi yang diperoleh melalui SISDM secara
tepat dan lengkap, maka SISDM dipersepsi tidak sesuai dengan harapan karyawan.
Data SISDM
yang dipersepsi tidak dapat memberikan informasi yang tepat waktu, akan
mengakibatkan karyawan menghayati bahwa SISDM tidak dapat membantunya dalam
menyelesaikan pekerjaan secara cepat, sehingga muncul penghayatan time urgency yang
mendesak karyawan untuk bekerja secara terburu ± buru. Begitu pula ketika data
SISDM dipersepsi tidak tampil secara mudah danringkas, maka karyawan akan
menghayati data SISDM merupakan data mentah yang masih harus diproses secara
manual sehingga semakin mendesak pekerjaan karyawan.
Hal ini juga akan membuat pekerjaan
menjadi semakin banyak dan sulit, sehingga karyawan
menghayati work overload (pekerjaan yang berlebihan) yang bila
dibiarkan dapat menjadi frustasi karena karyawan tidak dapat menyesuaikan diri
terhadappekerjaannya. Data SISDM yang dipersepsi tidak memberikan informasi
yang bebaskesalahan dan tidak dapat diandalkan akan dimaknakan tidak akurat,
tidak relevan dan tidak lengkap yang
kemudian akan mempengaruhi prosedur kerja karyawan untuk menjadi dihayati semakin sulit.
Kondisi ± kondisi time
urgency yang mendesak, prosedur kerja yang sulit, jumlah pekerjaan
yang berlebihan (work overload) hingga berakhir menjadi
frustasimerupakan aspek ± aspek yang mempengaruhi beban kerja karyawan. Kondisi
± kondisi seperti ini dapat menjadi faktor penekan bagi karyawan sehingga
harusmenggunakan energi lebih banyak. Penggunaan energi yang secara terus ±
menerusmengakibatkan timbulnya kelelahan (fatigue). AM. Sugeng. Budiono (2003:87) mengatakan kelelahan
kerja ditandai dengan melemahnya tenaga kerja melakukan pekerjaan/kegiatan,
sehingga akan meningkatkan kesalahan dalam melakukan pekerjaan. Selain itu,
kondisi ± kondisi seperti time urgency yang mendesak,work overload dan frustasi
dapat menjadi faktor psikis dalam mempengaruhi beban kerja. Faktor psikis ini
akan berakibat pada kelelahan psikis yang berkaitan dengan kelelahan emosional
(emotional exhaustion) yang ditandai dengan hilangnya perhatian,
kepercayaan, minat dan semangat dalam bekerja (Ray & Miller, 1994).
Ketika
seorang pekerja telah menghayati pekerjaannya dengan sebuah penghayatan bahwa
lingkungan fisik ataupun psikis merupakan sebuah penekan bagidirinya dan
pekerja tidak dapat beradaptasi terhadap tuntutan pekerjaannya maka halini
dapat berpengaruh pada tingkah lakunya dalam bekerja yaitu hilangnya minat dan
semangat bekerja yang tampak dalam tingkah laku mangkir, sering terlambat,
lambatdalam menyelesaikan tugas.
Dalam membuat model sistem informasi sumber daya manusia,umumnya
menggunakan format yang sama dari subsistem input,database dan subsistem output
yang telah digunakan berbagai area fungsional lain.Subsistem input merupakan
kombinasi standar dari pengolahan data,penelitian dan intelijen.Dalam banyak perusahaan database
ditempatkan pada penyimpanan komputer.Hanya
5,7% dari perusahaan HRSP melaporkan penggunaan database nonkomputer.Subsistem
output mencerminkan arus sumber daya personil melalui perusahaan.Berbagai
komponen input,penyimpanan dan output membentuk model HRIS.
Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Manajer
dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik tertentu
dalam rangka mengambil suatu keputusan. Keputusan yang didasarkan pada
informasi akurat akan memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan keputusan yang hanya berdasarkan intuisi saja. Karakteristik informasi
yang dipersiapkan dalam Sistem Informasi Sumberdaya Manusia adalah:[12] timely
(tepat waktu), accurate (akurat), concise (ringkas), relevant (relevan), dan
complete (lengkap) .
Kegunaan
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM), meliputi:
1. Perencanaan
dan analisis sumber daya manusia, meliputi; struktur organisasi proyeksi tenaga
kerja, persediaan keahlian, analisis keluar-masuk tenaga kerja, analisis
ketidakhadiran, restrukturisasi biaya, penyesuaian kerja internal, dan mencatat
deskripsi pekerjaan.
2. Hubungan
tenaga kerja dan buruh, meliputi; biaya negosiasi penggabungan, penyimpanan
data pemeriksaan, hasil penelitian tingkah laku, analisis wawncara keluar, dan
sejarah pekerjaan tenaga kerja.
3. Kesehatan,
keselamatan dan keamanan, meliputi; pelatihan keselamatan, penyimpanan data
kecelakaan kerja, penyimpanan data material.
4. Pekerjaan
yang sama, meliputi; rencana tindakan afirmatis, mencapat calon tenaga kerja,
utilisasi tenaga kerja dan tersedianya analisis.
5. Penyusunan
tenaga kerja, meliputi; sumber perekrutan, mencatat calon tenaga kerja dan
analisis penolakan kerja yang ditawarkan.
6. Pengembangan
sumber daya manusia, meliputi; profil pelatihan tenaga kerja, penilaian
kebutuhan pelatihan, keberhasilan perencanaan dan ketertarikan karier dan
pengalaman.
7. Kompensasi
dan manfaat, meliputi; struktur pembayaran upah, biaya upah atau gaji,
administrasi manfaat yang fleksibel, penggunaan liburan dan analisis penggunaan
manfaat.